syahdu di bening dalam sepetik hening
betapa aku merindukan merah rayun itu
saat nuansa lentera menerangi hatiku
bulan diluar sana sedang tidak keemasan
malahan perak, pucat putih
tetapi tidak.
bulan masih keemasan
tidak perak bahkan pucat putih
meskipun benar,
aku memang benar merindukan merah rayun itu..
salam kenal ya...
BalasHapusmampir donk ke blogku.
http://7rahasiawebsite.blogspot.com
atau
www.blogsupri.com
Ada yang kontras, tapi itulah keunikan karyamu.
BalasHapusTapi dengan repetisi di akhir, sudah bisa menegaskan tujuanmu.
excellent..!
tapi kok belum di beri judul ya ?
makasih kaaaaak! :) :) :)
BalasHapuskakak tau gak maksud puisi itu? pertama penulis lagi ngerasa sedih, tetapi krna suatu hal, penulis jadi gak sedih lagi :)
iya belom punya judul. paling susah deh kalo buat puisi itu judulnya. (kalo aku hihihi)
Senang bisa membantu,
BalasHapusWah betapa bodohnya orang yang membuatmu sedih dan betapa mulianya hal-hal dan orang-orang yang bisa membuatmu bahagia kembali.
Selama sebelumnya kamu sudah menentukan tema puisi yang mau dibuat, itu hal yang wajar dik bagi seorang penulis menentukan judul di akhir.
Tetap semangat menulis dik!
:)
BalasHapussip kak!
makasih ya kak buat semangatnya :)
semangat!!!!!! :D